Skip to main content

Berapa Gaji Presiden RI?

Aku juga mempertanyakan hal yang sama ketika masih sekolah dasar. Tapi, berselancar di internet belum seperti sekarang sehingga pertanyaan itu kulupakan. Beberapa waktu lalu, tanpa sengaja aku membaca postingan, jawaban untuk pertanyaan itu. Finally, I find you.

Aku excited sekali untuk membagikannya karena kurasa pertanyaan itu tidak hanya muncul di kepala seorang fatma kecil, tetapi juga anak-anak lainnya. Tidak jarang, membayangkan berapa gaji seorang presiden saja membuat anak-anak bercita-cita ingin menjadi presiden RI. Lalu, berapa gajinya? Ini jawaban yang kutemukan beberapa waktu lalu.

Dalam UU No. 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administrasi Presiden dan Wakil Presiden Serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Pasal 2 Ayat (1), dinyatakan bahwa gaji Presiden adalah 6x (enam kali) gaji pokok tertinggi Pejabat Negara Republik Indonesia selain Presiden dan Wakil Presiden.

Gaji pokok per bulannya adalah Rp30.240.000. Selain itu, Presiden RI mendapat tunjangan jabatan Rp32.500.000 per bulan. Nqmun, gaji Presiden RI tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan gaji Gubernur Bank Indonesia yaitu Rp194.000.000 per bulan. Mengapa bisa begitu?

Dengan gaji yang tinggi diharapkan Gubernur Bank Indonesia bisa lebih tenang dan tidak terganggu risiko moral. Hal itu sudah menjadi patokan saat pemerintahan Presiden BJ Habibie (Presiden RI Ketiga) yang tak bisa diturunkan karena akan menimbulkan dampak psikologis. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur oleh undang-undang. Meskipun gaji Presiden RI lebih kecil dari gaji Gubernur Bank Indonesia, gaji Presiden RI merupakan yang terbesar ke-11 di Asia. Sementara itu, Perdana Menteri Singapura merupakan kepala negara atau pemerintah dengan gaji terbesar bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia, dengan total gaji Rp22 miliar per tahun.

Di luar gaji pokok dan tunjangan, Presiden RI memiliki dana taktis hingga Rp. 2 miliar per bulan. Dana taktis ini yang mungkin dipakai seorang Presiden untuk bagi-bagi sepeda dan buku saat kunjungan ke daerah-daerah di Indonesia. Dana taktis ini juga sering digunakan untuk menangani kegiatan yang pelaksanaanya mendesak sekali untuk dilakukan. Terlepas dari semua itu, seorang Presiden tidak perlu memikirkan makan dan minum setiap hari. Semuanya sudah disiapkan sesuai prosedur tetap, konsumsi Presiden dicek standar keamanan dan kesehatannya. Dan yang pasti, hal ini juga ditanggung oleh negara.

Oleh: Andi Kustanto
Research Analyst A.T. Kearney. Bidang yang diminati adalah Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Industri, Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan, serta Kebijakan Publik dan Pembangunan.

NB: Jawaban disalin dari akun facebook Miftachul Hadi dengan pengeditan oleh penulis.

Wah, jawabannya memuaskan sekali kan ya. Dijelaskan dengan singkat, padat, dan jelas. Gimana? Tertarik mau jadi presiden RI? 😊😊😊

Comments

Popular posts from this blog

Adopsi vs Adaptasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Lawson vs I nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Lawson. Apa maksud dari kedua kalimat tersebut? Yaps, hanya ada satu kata yang berbeda, yaitu adopsi-adaptasi. Jika kamu belum paham maknanya, kamu akan kesulitan dalam menggunakan kata tersebut ataupun memaknai kalimat yang mengandung kata tersebut. Yuk kita diskusikan kedua kata tersebut sehingga kamu dapat menggunakannya dengan tepat. Adopsi Frasa yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari yaitu "anak adopsi". Apa maksudnya? Misalnya, Wita seorang anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sementara itu, ada pasangan suami istri yang tidak memiliki anak. Dengan persetujuan orangtua sah Wita, pasangan suami istri tersebut kemudian mengangkat Wita menjadi anak angkat. Nah, disini berarti pasangan suami istri tersebut melakukan adopsi. Sehingga, Wita adalah anak adopsi bagi pasangan suami istri tersebu

Perjalanan Pembuktian Cinta

Sejak memulai kegiatan membaca novel ataupun cerbung melalui layar persegi panjang ini, aku semakin banyak menemukan tulisan-tulisan inspiratif yang dilukiskan dengan alur luar biasa oleh sang penulis cerita. Kadang membuat bahagia, deg-degan, tidak jarang membuat mewek dan mata sembab di pagi hari. Tapi, hampir semuanya fiktif. Meski terinspirasi dari kisah nyata, namun cerita tersebut sudah banyak dibumbui sehingga tetap kategori fiktif. Berbeda dengan cerita yang satu ini, ditulis oleh teh ibah, Nusaibah Az Zahra, dengan judul Perjalanan Pembuktian Cinta.   Kisah ini benar-benar true story penulis yang kemudian diceritakan kembali melalui untaian kata yang membawa pembaca hanyut, seolah merasakan sendiri perjalanan hidup yang dirasakan tokoh. Tulisan ini bahkan sudah dibukukan menjadi sebuah novel dengan judul sama, Perjalanan Pembuktian Cinta . Kamu bisa pesan melalui beranda FB teh ibah ya.... Kalau tidak salah, sudah ditulis dan diposting di FB teh ibah sejak 2017

Kenapa Gunung yang Tinggi Bersalju? Padahal Semakin Dekat Ke Matahari

Sumber: Tribunnews.com Gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut adalah Gunung Everest yang terletak di Nepal ( FYI, Gunung everest termasuk dalam rangkaian pegunungan Himalaya). Sedangkan gunung tertinggi di Indonesia adalah Gunung Jayawijaya yang terletak di Papua. Kedua gunung ini merupakan gunung yang tinggi dan terdapat salju abadi di puncaknya. Nah, semakin tinggi gunung berarti semakin dekat ke matahari kan??? Tapi, kok ada saljunya ya? Kalau dipikir-pikir, semakin tinggi sebuah gunung, semakin dekat pula puncaknya ke matahari, berarti semakin besar panas matahari yang menimpa puncak gunung tersebut. Tapi anehnya, justru di puncak gunung-gunung yang tinggi itulah terdapat salju. Kenapa begitu ya? Yuk kita cari tau... Atmosfer Kamu tentu masih ingat bahwa ada lapisan gas yang menyelubungi bumi, disebut Atmosfer. Berdasarkan suhu, lapisan atmosfer dibedakan menjadi lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer merupakan lap