Skip to main content

Adopsi vs Adaptasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Lawson
vs
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Lawson.


Apa maksud dari kedua kalimat tersebut?

Yaps, hanya ada satu kata yang berbeda, yaitu adopsi-adaptasi. Jika kamu belum paham maknanya, kamu akan kesulitan dalam menggunakan kata tersebut ataupun memaknai kalimat yang mengandung kata tersebut. Yuk kita diskusikan kedua kata tersebut sehingga kamu dapat menggunakannya dengan tepat.

Adopsi
Frasa yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari yaitu "anak adopsi". Apa maksudnya? Misalnya, Wita seorang anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sementara itu, ada pasangan suami istri yang tidak memiliki anak. Dengan persetujuan orangtua sah Wita, pasangan suami istri tersebut kemudian mengangkat Wita menjadi anak angkat. Nah, disini berarti pasangan suami istri tersebut melakukan adopsi. Sehingga, Wita adalah anak adopsi bagi pasangan suami istri tersebut. Nah, sekarang kamu udah tau kan?

Kata adopsi juga sering kita temukan dalam artikel penelitian. Misalnya sebagaimana yang tercantum pada cuplikan kalimat di atas. Instrumen yang diadopsi berarti "mengambil instrumen milik orang lain kemudian menggunakannya secara utuh tanpa ada pengubahan". Dalam hal ini, kamu harus menuliskan sitasi sumber dimana instrumen itu kamu peroleh. It is kind of ethic on writing.


Adaptasi
Perbedaannya ketika instrumen penelitian diadaptasi, berarti "kamu mengambil instrumen milik orang lain kemudian menyesuaikanmya dengan kebutuhan". Yaps, kamu melakukan sedikit pengubahan dari instrumen asli. Tetap, kamu harus menulis sumbernya ya.

Bagaimana dengan kata yang diadaptasi? Yaps, kita sering mendengar kata yang diadaptasi. Misalnya, kata "diskon". Diambil dari kata "discount" dalam bahasa Inggris. Yup, discount menjadi diskon dengan sedikit pengubahan berupa penyesuaian dengan ciri khas bahasa Indonesia.
Sekarang kamu sudah paham kan? Adopsi-mengambil secara utuh, sedangkan adaptasi-mengambil dengan melakukan penyesuaian/pengubahan. Jika ada kata yang memhingungkan, kamu boleh komen disini dan kita diskusikan. 

Comments

  1. kak, kalo misal kita adaptasi.. buat instrumen apakah bisa bikin atau nambah item pernyataan sendiri??

    ReplyDelete
  2. Kak misalnya kita mengambil instrumen atau mencontoh instrumen dari skripsi seseorang kemudian kita hanya mengganti mata pelajarannya. Misal dari penelitian pkn kita mau neliti IPS? Apakah itu termasuk merubah atau adaptasi / meniru secara utuh atau adopsi???
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Izin membantu menjawab, jika ada yang dirubah namanya tetap adaptasi

      Delete
  3. terimakasih,
    penjelaannya sangat jelas

    ReplyDelete
  4. Mau bertanya jika instrumen (item/pernyataan) itu kita benar² buat sendiri itu namanya apa, karena referensi untuk alat ukur yg di dapat tdk ada item asli dr jurnalnya, hanya terdapat poin² dimensi saja yg menjelaskan ttg variabel yg kita bahas

    ReplyDelete
    Replies
    1. izin menjawab ya..
      kalau sudah menambah item atau meskipun tidak banyak itu namanya modifikasi, karna tetap saja meskipun hanya kerangka teoritis atau dimensi nya saja yang digunakan, maka menjadi modifikasi.

      Delete
  5. izin bertanya apakah boleh adaptasi untuk menyesuaikan kebutuhan, misalnya subjek saya anak sekolah dan instrumen yang akan saya adaptasi adalah mahasiswa namun pernyataannya sama, misal yang saya ganti adalah kata dosen menjadi guru apakah di perbolehka yaa ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perjalanan Pembuktian Cinta

Sejak memulai kegiatan membaca novel ataupun cerbung melalui layar persegi panjang ini, aku semakin banyak menemukan tulisan-tulisan inspiratif yang dilukiskan dengan alur luar biasa oleh sang penulis cerita. Kadang membuat bahagia, deg-degan, tidak jarang membuat mewek dan mata sembab di pagi hari. Tapi, hampir semuanya fiktif. Meski terinspirasi dari kisah nyata, namun cerita tersebut sudah banyak dibumbui sehingga tetap kategori fiktif. Berbeda dengan cerita yang satu ini, ditulis oleh teh ibah, Nusaibah Az Zahra, dengan judul Perjalanan Pembuktian Cinta.   Kisah ini benar-benar true story penulis yang kemudian diceritakan kembali melalui untaian kata yang membawa pembaca hanyut, seolah merasakan sendiri perjalanan hidup yang dirasakan tokoh. Tulisan ini bahkan sudah dibukukan menjadi sebuah novel dengan judul sama, Perjalanan Pembuktian Cinta . Kamu bisa pesan melalui beranda FB teh ibah ya.... Kalau tidak salah, sudah ditulis dan diposting di FB teh ibah sejak 2017

Kenapa Gunung yang Tinggi Bersalju? Padahal Semakin Dekat Ke Matahari

Sumber: Tribunnews.com Gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut adalah Gunung Everest yang terletak di Nepal ( FYI, Gunung everest termasuk dalam rangkaian pegunungan Himalaya). Sedangkan gunung tertinggi di Indonesia adalah Gunung Jayawijaya yang terletak di Papua. Kedua gunung ini merupakan gunung yang tinggi dan terdapat salju abadi di puncaknya. Nah, semakin tinggi gunung berarti semakin dekat ke matahari kan??? Tapi, kok ada saljunya ya? Kalau dipikir-pikir, semakin tinggi sebuah gunung, semakin dekat pula puncaknya ke matahari, berarti semakin besar panas matahari yang menimpa puncak gunung tersebut. Tapi anehnya, justru di puncak gunung-gunung yang tinggi itulah terdapat salju. Kenapa begitu ya? Yuk kita cari tau... Atmosfer Kamu tentu masih ingat bahwa ada lapisan gas yang menyelubungi bumi, disebut Atmosfer. Berdasarkan suhu, lapisan atmosfer dibedakan menjadi lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer merupakan lap