Anda Sopan, Kami Pun Segan
Kita tentu sudah biasa mendengar quote itu. Dengan kata lain, orang lain akan segan, jika kita berlaku sopan, pun sebaliknya. Sopan merupakan ranah etika yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Idealnya, oleh setiap orang. Baik ketika berhubungan secara pribadi maupun dalam lembaga/resmi. Ringkas kata, whoever, whenever, and wherever...
Kita, orang Indonesia, yang sering dibilang orang timur, memiliki beberapa kebudayaan yang bertolakbelakang dengan budaya barat. Dalam hal fashion misalnya, budaya barat lebih banyak mengusung model pakaian yang agak terbuka. Sebaliknya yang terjadi di timur.
Ironinya dalam hal tata bahasa, baik komunikasi tulisan maupun non tulisan, beberapa kali saya menerima pemberitahuan melalui email maupun pengumuman di website. Ketika harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris, sebut saja orang barat, mereka sangat sopan. Kita ambil contoh ketika harus menunggu pengumuman. Mereka mengirimkan email
"We understand that waiting is not an easy process and we appreciate your patience".
Sementara itu di Indonesia, di home website dituliskan seperti ini
"Portal ditutup sementara untuk perbaikan sistem. Pengumuman akhir ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Kami akan memberikan pemberitahuan melalui SMS".
Oh really?!!? Setiap orang yang membaca mesti setuju kalau kalimat yang pertama terasa lebih nyaman di hati. Dan kalaupun kalimat itu diubah jadi bahasa Indonesia, masih tetap lebih sopan. Kalimat yang pertama, meskipun pengumuman itu harus ditunda, saya pribadi tidak akan begitu sentimen. Apalagi jika penundaan itu disampaikan kembali dengan bahasa yang sopan seperti itu. Berbeda dengan kalimat yang kedua. Kalimat itu saya terima bahkan setelah mereka melakukan yang kedua kalinya.
Menyadari bahwa bagaimana melakukan pemilihan kata yang baik itu sangat penting, saya merasa harus belajar pada mereka yang di barat. Tidak hanya itu, setiap orang tentu setuju bahwa menunggu bukanlah hal yang menyenangkan. Menepati rencana yang telah dibuat tentu akan sangat bijaksana.
Comments
Post a Comment