Skip to main content

Kenapa Telinga Terasa Sakit Saat Naik Pesawat?

Aku tetiba teringat pengalaman pertama saat naik pesawat. Telingaku terasa sakit saat pesawat akan landing. Kulayangkan pandangan sekitar, sepertinya orang-orang aman saja. Kuputuskan untuk tidak mengkhawatirkannya. Setelah turun pesawat, perjalanan dilanjutkan menggunakan travel menuju rumahku, sekitar 3 jam. Sesampainya di rumah, makan lalu istirahat. Kuabaikan sakit di telinga karena kupikir besok akan baik-baik saja. Ternyata tidak begitu. Kata kakakku, jangan khawatir karena akan sembuh dengan sendirinya. Alhamdulillah, empat hari kemudian, baik-baik saja.

Aku penasaran kenapa hal tersebut terjadi dan bagaimana cara mencegahnya. Selain itu, jika tulisan ini bermanfaat, orang lain bisa berusaha mencegah hal ini.

Namanya Oklusi Tuba
Telinga, hidung, dan tenggorokan manusia dihubungkan oleh saluran yang disebut 'saluran eustachius' atau 'tuba eustachius' atau 'eustachius tube'. Nah, Oklusi tuba berarti adanya sumbatan pada tuba eustachius yang berada di telinga, dimulai dari telinga tengah dan berakhir di belakang hidung atau pangkal tenggorokan. Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga dan tekanan udara di luar. Jika perbedaan tekanan udara terjadi, saluran ini akan membuka untuk menyeimbangkan tekanan udara.

Kapan Perbedaan Tekanan Terjadi?
Kamu tentu masih ingat bahwa ketinggian tempat mempengaruhi tekanan udara. Semakin tinggi tempat, lapusan udara semakin tipis sehingga tekanan udaranya lebih rendah. Oleh karena itu, saat pesawat akan take off, landing, atau ketika naik turun di udara, terjadilah perbedaan tekanan udara. Biasanya kita akan menelan ludah sehingga tuba eustachius terbuka untuk menyeimbangkan tekanan udara di dalam telinga dan tekanan udara di luar telinga.

Orang yang mengalami gangguan pada tuba atau sedang flu/pilek akan kesulitan menyeimbangkan tekanan tersebut sehingga telinga bagian tengah menjadi vakum, terasa penuh. Agar tekanan udara agak seimbang, tuba akan merespon dengan memperkecil ruang telinga tengah dengan cara menarik jaringan di sekitarnya. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri di telinga. Dengan kata lain, rasa sakit telinga muncul ketika manusia melewati perbedaan tekanan udara dengan sangat cepat, ketika berpindah tempat dari tempat yang bertekanan udara lebih tinggi (di darat) ke tempat bertekanan udara lebih rendah (di gunung atau langit), atau sebaliknya.

Apakah rasa sakit tersebut bisa dihindari? Bagaimana cara mengatasinya?

Cara Mencegah Oklusi Tuba
Meskipun keadaan ini bisa sembuh dengan sendirinya, menahan rasa sakit bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, lebih baik mencegah, bukan? Berikut uni beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari terjadinya oklusi tuba.

1. Perbanyak menelan ludah.
Menelan ludah akan membuka saluran sehingga telinga bagian tengah tidak vakum. Salah satu caranya yaitu dengan mengulum permen.

2. Sering minum air.
Minum air berarti kamu juga akan melakukan kegiatan menelan. Sehingga tuba terbuka dan telinga bagian tengah tidak vakum.

3. Memakai obat tetes hidung yang berfungsi membuka saluran. Hal ini dapat dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan pada tuba atau sedang flu/pilek.

Nah, begitu guys. Oiya, sebenarnya oklusi tuba tidak hanya terjadi ketika kamu naik pesawat, saat naik mobil juga bisa terjadi. Aku baru mengalaminya kemarin saat diperjalanan dari Bukittinggi (salah satu kota madya di Sumatera Barat).

Perjalanan Lubukbasung - Bukittinggi melewati yang namanya kelok 44. Nah, selama di kelok-kelok ini kita akan mengalami perubahan posisi ketinggian tempat, sehingga mungkin saja terjadi oklusi tuba. Aku lupa menelan, jadilah telingaku sakit dan baru sembuh besok paginya. Meskipun tidak sedang makan apa-apa, sebaiknya kita melakukan kegiatan menelan. Menelan ludah akan membuka tuba sehingga telinga tidak penuh atau vakum. Jika tekanan udara di dalam telinga lebih tinggi, maka udara akan keluar telinga ketika tuba membuka. Sedangkan jika tekanan udara di dalam telinga lebih rendah, maka udara akan masuk ke telinga ketika tuba membuka. Begitulah mekanisme bagaimana tuba eustachius ini berperan dalam menjaga keseimbangan tekanan udara.

Semoga bermanfaat ya guys.... 😉😉😉

Comments

Popular posts from this blog

Adopsi vs Adaptasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Lawson vs I nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Lawson. Apa maksud dari kedua kalimat tersebut? Yaps, hanya ada satu kata yang berbeda, yaitu adopsi-adaptasi. Jika kamu belum paham maknanya, kamu akan kesulitan dalam menggunakan kata tersebut ataupun memaknai kalimat yang mengandung kata tersebut. Yuk kita diskusikan kedua kata tersebut sehingga kamu dapat menggunakannya dengan tepat. Adopsi Frasa yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari yaitu "anak adopsi". Apa maksudnya? Misalnya, Wita seorang anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sementara itu, ada pasangan suami istri yang tidak memiliki anak. Dengan persetujuan orangtua sah Wita, pasangan suami istri tersebut kemudian mengangkat Wita menjadi anak angkat. Nah, disini berarti pasangan suami istri tersebut melakukan adopsi. Sehingga, Wita adalah anak adopsi bagi pasangan suami istri tersebu

Perjalanan Pembuktian Cinta

Sejak memulai kegiatan membaca novel ataupun cerbung melalui layar persegi panjang ini, aku semakin banyak menemukan tulisan-tulisan inspiratif yang dilukiskan dengan alur luar biasa oleh sang penulis cerita. Kadang membuat bahagia, deg-degan, tidak jarang membuat mewek dan mata sembab di pagi hari. Tapi, hampir semuanya fiktif. Meski terinspirasi dari kisah nyata, namun cerita tersebut sudah banyak dibumbui sehingga tetap kategori fiktif. Berbeda dengan cerita yang satu ini, ditulis oleh teh ibah, Nusaibah Az Zahra, dengan judul Perjalanan Pembuktian Cinta.   Kisah ini benar-benar true story penulis yang kemudian diceritakan kembali melalui untaian kata yang membawa pembaca hanyut, seolah merasakan sendiri perjalanan hidup yang dirasakan tokoh. Tulisan ini bahkan sudah dibukukan menjadi sebuah novel dengan judul sama, Perjalanan Pembuktian Cinta . Kamu bisa pesan melalui beranda FB teh ibah ya.... Kalau tidak salah, sudah ditulis dan diposting di FB teh ibah sejak 2017

Kenapa Gunung yang Tinggi Bersalju? Padahal Semakin Dekat Ke Matahari

Sumber: Tribunnews.com Gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut adalah Gunung Everest yang terletak di Nepal ( FYI, Gunung everest termasuk dalam rangkaian pegunungan Himalaya). Sedangkan gunung tertinggi di Indonesia adalah Gunung Jayawijaya yang terletak di Papua. Kedua gunung ini merupakan gunung yang tinggi dan terdapat salju abadi di puncaknya. Nah, semakin tinggi gunung berarti semakin dekat ke matahari kan??? Tapi, kok ada saljunya ya? Kalau dipikir-pikir, semakin tinggi sebuah gunung, semakin dekat pula puncaknya ke matahari, berarti semakin besar panas matahari yang menimpa puncak gunung tersebut. Tapi anehnya, justru di puncak gunung-gunung yang tinggi itulah terdapat salju. Kenapa begitu ya? Yuk kita cari tau... Atmosfer Kamu tentu masih ingat bahwa ada lapisan gas yang menyelubungi bumi, disebut Atmosfer. Berdasarkan suhu, lapisan atmosfer dibedakan menjadi lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer merupakan lap